Harga Pangan Terus Naik, Inflasi Tak Terkendali
Disebut akibat Pengaruh Cuaca Ekstrem
Rabu, 22 Desember 2010 – 09:06 WIB
"Yang penting sekarang itu justru soal pangan. Karena ada tekanan-tekanan dari komoditi dunia yang harganya lagi naik, seperti beras dan lainnya. Ini disebabkan oleh cuaca buruk. Karena itu, kita terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan suplai yang lebih," kata Hartadi.
Baca Juga:
Hartadi mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi harga pasar. Karena bila tidak positif memberikan sinyal kebijakan, pasar akan ikut bereaksi. Akibatnya katanya, akan mempengaruhi kondisi ekonomi pasar.
"Pemerintah harus berhati-hati memberikan sinyal pada kebijakan moneter. Kita harus menjaga, jangan sampai terjadi likuiditas berlebihan di pasar, yang nantinya bisa memberikan tekanan pada inflasi," kata Hartadi.
Meski tekanan inflasi bereaksi, namun realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri tetap diprediksi lebih tinggi pada triwulan ke-4 ini, yakni mencapai 6,1 persen. Sejalan dengan tingginya tingkat inflasi, BI rate dipertahankan oleh Bank Indonesia pada level 6,5 persen, sehingga realisasi suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan mencapai rata-rata 6,6 persen.
JAKARTA - Musim yang tidak menentu telah membuat harga pangan dunia mengalami kenaikan. Kondisi ini juga dirasakan Indonesia. Sampai dengan akhir
BERITA TERKAIT
- Gelar RUPST 2024, BRI Life Punya Dirut dan Komisaris Baru
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Pengamat: Menyimpan Uang di Bank Sangat Aman
- Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub
- Pupuk Indonesia Tambah Alokasi Subsidi untuk Petani di Sumsel
- RUPSLB IDSurvey: PT Surveyor Indonesia Punya Komisaris Baru