Harga Premium Jadi Rp 5.500
Solar Tetap, Berlaku Mulai 1 Desember
Jumat, 07 November 2008 – 01:22 WIB

Foto : Tomy C Gutomo/JAWA POS
Anggota Komisi VII DPR Tjatur Sapto Edy menilai, penurunan harga premium memang sudah seharusnya dilakukan. ”Sebab, harga keekonomian sudah di bawah Rp 6.000 per liter,” ujarnya. Namun, penurunan itu tidak menunjukkan effort pemerintah untuk menyubsidi rakyat.
Menurut dia, harga BBM bersubsidi periode Desember dihitung berdasar harga patokan minyak Singapura (MOPS) periode November yang diperkirakan maksimal USD 71 per barel. Jika ditambah dengan margin untuk Pertamina, harga premium sebenarnya di angka Rp 5.327 per liter. ”Kalau Desember nanti diturunkan menjadi Rp 5.500 per liter, artinya pemerintah masih tidak mengeluarkan subsidi,” jelasnya.
Karena itu, jika memang pemerintah berkeinginan mendorong sektor riil, seharusnya penurunan harga premium dilakukan awal November. ”Selain itu, harga solar harus ikut turun,” tegasnya. (tom/owi/oki)
JAKARTA – Desakan sejumlah kalangan agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) akhirnya membuahkan hasil. Kamis (6/11), pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Utamakan Keselamatan, KAI Raih 2 Penghargaan di Ajang WISCA 2025
- Maksimalkan Pasar Ekspor, SIG Kebut Proyek Dermaga & Fasilitas Produksi di Tuban
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat