Harga Rumah Makin Menggila, Gerindra Salahkan Jokowi

Harga Rumah Makin Menggila, Gerindra Salahkan Jokowi
Arief Poyuono. Foto: dok jpnn

”Jika generasi milenium tidak mampu membeli hunian di kota akibat pendapatannya yang hanya naik 10 persen per tahun dan kenaikan harga tanah hingga 15 persen sampai 20 persen akibat permainan mafia pengembang itu menunjukkan kalau pemerintah Joko Widodo sudah gagal menciptakan kenaikan masyarakat kelas menengah di perkotaan,” paparnya.

Salah satu cara yang harus dilakukan, menurut Arief, adalah menciptakan kota-kota satelit. Penciptaan kota satelit itu, diiringi dengan pembukaan lapangan pekerjaan.

Dengan begitu, generasi milenial ini akan beralih ke kota-kota satelit tadi.

”Kalau dengan mengunakan cara-cara pengelolaan dan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Joko Widodo dengan konsep yang pasti gagal dan tidak jelas untuk menyediakan hunian murah di kota, maka generasi millennium tidak akan pernah bisa memiliki hunian di kota dan paling-paling ngontrak di apartemen dan rumah petakan di Jakarta,” kata dia.

Diketahui, Menteri Koordinator Perekonomian merasa khawatir generasi milenial, atau generasi tahun kelahiran 80-90an sulit untuk memiliki rumah dalam beberapa tahun mendatang.

”Dalam waktu beberapa tahun, generasi milenial tidak ada yang bisa memiliki rumah di dalam kota,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun gaji atau pendapatan masyarakat naik per tahunnya, tetapi tetap saja tidak mampu mengejar kenaikan harga properti, khususnya harga pembakuan rumah.

”Lima tahun belakangan, gaji paling naiknya 10 persen per tahun, harga tanah naik 15 persen per tahun,” katanya. (aen)


 Program DP rumah nol persen milik pasangan calon Pilkada DKI 2017 Anies Baswedan-Sandiaga Uno tengah menjadi topik perdebatan hangat. Mulai


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News