Harga Rumah Subsidi Naik Rerata Rp 10 Juta

Harga Rumah Subsidi Naik Rerata Rp 10 Juta
Ilustrasi perumahan. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Melalui program ini diharapkan dapat memperkecil backlog (kesenjangan) penghunian perumahan di Indonesia yang pada tahun 2015 mencapai 7,6 juta unit menjadi 5,4 juta unit pada tahun 2019.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, untuk mencapai target tersebut telah dilakukan terobosan dengan menggandeng komunitas. Salah satunya adalah perumahan Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) di Kampung Sampora, Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut yang pembangunannya telah dimulai tahun 2018 dan perumahan komunitas perajin rokok di Kudus sebanyak 3.500 unit.

Hingga 1 Juli 2019, telah dibangun sebanyak 601.205 unit rumah dalam Program Satu Juta Rumah. Jumlah tersebut terbagi dalam 456.974 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan 144.231 unit rumah non MBR.

"Dengan keterbatasan anggaran yang ada Program Sejuta rumah dilakukan dengan berbagai penguatan seluruh stake holder. Sejauh ini masih efektif bahu membahu membangun rumah untuk mengurangi Backlog," tutur Khawali.

BACA JUGA: Biar Saja Habib Rizieq Urus Dirinya Sendiri

Program Satu Juta Rumah merupakan kolaborasi antara para pemangku kepentingan di bidang perumahan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Asosiasi Pengembang Perumahan, Perbankan, Perusahaan Swasta melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) dan masyarakat.

Selain KPR FLPP, Kementerian PUPR dalam mempermudah kepemilikan rumah subsidi bagi MBR juga menerapkan program Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM). (tau)


Harga rumah subsidi naik, Kementerian PUPR menjamin minat masyarakat terhadap rumah subsidi akan terus terjaga.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News