Harga Tes PCR 'Mencekik', PKS: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Korban Eksploitasi Mafia

Harga Tes PCR 'Mencekik', PKS: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Korban Eksploitasi Mafia
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyelidiki serius penyebab mahalnya harga tes PCR di dalam negeri. Foto/Ilustrasi swab: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mahalnya harga tes PCR di Indonesia ketimbang negara lain mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyelidiki serius penyebab mahalnya harga tes PCR di dalam negeri.

Menurut dia, harga tes PCR di Indonesia diketahui sepuluh kali lebih mahal dibanding di India.

Sebagaimana diberitakan di India biaya tes PCR sebesar Rp 56 ribu persen pasien. Sementara di Indonesia biaya pemeriksaan PCR sekitar Rp 850 ribu per pasien.

Politisi senior PKS ini menilai ketimpangan harga yang terpaut besar ini harus dicermati.

"Jangan sampai masyarakat Indonesia menjadi korban eksploitasi mafia bisnis kesehatan, yang mencari untung besar di tengah krisis," ungkap Mulyanto.

Mulyanto menyebutkan WHO menyarankan Indonesia mencontoh cara India dalam menangani Covid-19. India sudah terbukti mampu menurunkan kasus positif hariannya secara drastis salah satunya dengan memperbanyak tes.

"Mereka mampu melaksanakan tes secara masif, karena biayanya yang sangat murah yaitu hanya Rp 56 ribu per pasien. Sedangkan biaya tes di Indonesia bisa sepuluh kali lipat," tegas Mulyanto.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah menyelidiki serius penyebab mahalnya harga tes PCR di dalam negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News