Hargobind Punjabi Tahilramani, Teroris yang Diusulkan Dapat Remisi Natal
Tertangkap Lantaran Berlogat Iran dan Rusia
Senin, 27 Desember 2010 – 08:38 WIB
Nah, sejak saat itu, pria kelahiran Jakarta tersebut tidak pernah lagi mendapat perhatian dari orang tua dan keluarganya. Dia pun merasa dikucilkan dan frustrasi. Puncaknya, pada 21 April 2008, dia bertindak nekat. Dari dalam selnya, Gobind meraih telepon selulernya. Dia lalu mengontak Kantor Kedubes Amerika Serikat di Jakarta. Bungsu di antara tiga bersaudara itu memang akrab dengan nomor tersebut karena sering mengontaknya ketika mengurus visa studi di Amerika. Pada 1996"2001, Gobind menempuh pendidikan S1 dan S2 bidang marketing di Bradley University, Illinois; dan Wharton University, Pennsylvania.
Awalnya, Gobind dan petugas kedubes yang menerima teleponnya berdiskusi tentang kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Yaitu antara Barack Obama dan Hillary Clinton. "Saya cukup tahu tentang politik Amerika karena saya lama tinggal di sana," kata dia.
Dari perbincangan dengan petugas kedubes itulah, kemudian muncul niat jahat Gobind yang saat itu menggunakan nama samaran Michel. Dia yang awalnya berbahasa Inggris dengan logat Amerika langsung mengubah logatnya. "Saya pakai logat Iran," ujarnya, lalu terkekeh. "There"s a bomb and it's going to explode in 72 hours," ucapnya kepada petugas kedubes itu.
Si petugas tentu saja kaget mendapatkan ancaman dari Gobind. Apalagi Gobind langsung mematikan selulernya. Ulah pria yang berulang tahun setiap 31 Oktober itu bukan hanya itu. Sekitar 20 menit kemudian dia menelepon Kedubes AS lagi. "Kali ini saya pakai logat Rusia," kata pria 36 tahun itu.
Saat Natal tahun ini Lapas Kelas I Cipinang mengusulkan 99 napi (narapidana) yang beragama kristiani memperoleh remisi. Seorang di antara mereka
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor