Hari Ini, 70 Tahun Lalu, Perkampungan Belanda Depok Diserbu Laskar Rakyat

Hari Ini, 70 Tahun Lalu, Perkampungan Belanda Depok Diserbu Laskar Rakyat
Potret kehancuran akibat Peristiwa Gedoran Depok. Sebuah mimbar di dalam gereja nampak terbalik. Foto: Dok. Keluarga Presiden Depok terakhir.

Laporan Intelijen Belanda

Intelijen Belanda mencatat apa yang terjadi di Depok dari hari ke hari ketika meletus Peristiwa Gedoran Depok.  

Catatan itu ditemukan dalam dokumen Algemeen Secretarie yang tersimpan di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Pejaten, Jakarta Selatan.

Kurang lebih begini bunyi catatan tersebut bila disarikan kronologisnya:

7 Oktober 1945: Terjadi kericuhan di Depok. Penduduk setempat memboikot orang-orang Eropa termasuk orang-orang yang dinilai menjadi kaki tangan Belanda. Mereka menghalang-halangi orang-orang Eropa itu membeli kebutuhan sehari-hari.

Selain itu mereka melarang para pedagang menjual barang dagangannya kepada orang-orang Eropa. 

Aksi tersebut tidak semata-mata ditujukan kepada orang Eropa saja tetapi juga kepada indo-indo dan orang-orang yang beragama Kristen, yang sebelumnya dikenal sangat dekat dengan orang-orang Belanda.

Di beberapa tempat di wilayah Depok, perampokan itu melibatkan orang-orang dari Barisan Pelopor yang dikenal sebagai pekerja Asisten Wedana Depok.

TUJUH puluh tahun lalu, 11 OKTOBER 1945, Depok diserbu laskar rakyat dari seluruh penjuru mata angin. Orang Depok dituduh tak mau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News