Hari Internet Sedunia, Momentum Pembenahan Infastruktur ICT

Hari Internet Sedunia, Momentum Pembenahan Infastruktur ICT
Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos

Munculnya FTTH ini juga bukan semata-mata sebagai produk yang tinggal pakai saja, tapi dengan mengajak generasi bangsa mengenal, mempelajari seluk beluk jaringan internet, seperti fiber optik, FTTH dan lainnya bisa melahirkan ahli atau pakar baru yang bisa memajukan kualitas Indonesia dan siap bersaing di mancanegara.

Terpisah, praktisi dan pengamat ICT Hermawan Sutanto juga menilai percepatan pengembangan infrastruktur internet di Indonesia sudah selayaknya didorong untuk meningkatkan daya saing nasional.

“Sebagai perbandingan, kecepatan rata-rata internet di Indonesia adalah 6,4 Mbps, masih jauh dari kecepatan pita lebar di Korea yang memimpin dengan 26,3 Mbps. Ini memperlihatkan daya saing kita masih di bawah Korea,” tuturnya.

Menurut dia, jika kecepatan data internet bertambah, manfaat positif akan sangat dirasakan di sektor terutama pendidikan.

“Pertumbuhan bidang pendidikan juga akan terakselerasi. Warganet di Indonesia bisa mengakses materi-materi pelajaran dan kuliah-kuliah dengan cepat,” katanya.

Salah satu operator telekomunikasi yang siap mengakselerasi pertumbuhan FTTH adalah Indosat Ooredoo yang merilis produk GIG.

Memaksimalkan peluang di pasar FTTH,GIG berkolaborasi dengan mitra produk internet internasional memberikan paket terintergrasi dengan berbagai perangkat sesuai dengan kebutuhan untuk menambah kualitas pengalaman digital di rumah. (ril/jpnn)


Prioritas pembangunan infrastruktur ICT antara fixed dan mobile broadband harus berjalan pararel, terpadu dan saling mendukung pemerataan.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News