Hari Kanker Sedunia, MPR Minta Penderita dan Penyintas Diberi Perawatan dan Edukasi
Namun, upaya kampanye juga dilakukan untuk membangun kesadaran tentang bahaya kanker, khususnya serviks dan payudara.
Kesadaran mengenai berbahayanya kanker, ujar Rerie, bukan untuk menakuti diri, justru agar masyarakat memahami bahwa memutus sel kanker tumbuh dan menyebar adalah upaya yang bisa dilakukan.
Berdasarkan data Globocan, di Indonesia, sejak 2018, tercatat angka kanker serviks meningkat hampir 15 persen.
Menurut dia, inisiatif para pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam memulai kampanye agar masyarakat segera melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV untuk mencegah meningkatnya penderita kanker serviks di tanah air.
Semakin banyak yang dijangkau, ujar Rerie, semakin tinggi pula tingkat pemahaman masyarakat tentang kanker.
Dengan begitu, setiap masyarakat terdorong untuk melakukan deteksi dini.
"Apa pun bahayanya kanker, tugas kita adalah merayakan kehidupan. Merayakannya dengan mempertahankan dan merawat kehidupan dimulai lewat kampanye untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker," tandasnya. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta pemerintah agar penderita dan penyintas kanker diberi perawatan dan edukasi yang seluas-luasnya demi keberlangsungan hidup mereka
Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi
- Sosialisasi Empat Pilar MPR di Banjarbaru, Habib Aboe: Stunting Harus Dilawan
- Tindak Kekerasan Berbasis Gender Online Meningkat, Wakil Ketua MPR Merespons Tegas!
- Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Basarah PDIP: Sudah Tepat
- Siti Fauziah Ajak Para Mahasiswa Terapkan Nilai-Nilai dan Pertahankan Jati Diri Bangsa
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Bamsoet Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur yang Bisa Diajak Berkawan