Hari Kelima, Hafidz Gembira Bertemu Ayah

Transplantasi Hati Pertama Ayah-Anak

Hari Kelima, Hafidz Gembira Bertemu Ayah
Hari Kelima, Hafidz Gembira Bertemu Ayah

jpnn.com - BOGOR - Operasi transplantasi hati Muhammad Sayid Hafidz, 8, memasuki hari kelima kemarin (1/3). Perkembangan secara medis maupun psikologis menunjukkan kemajuan positif. Lima hari pascaoperasi, Hafidz dipertemukan dengan sang ayah, Sugeng Kartika, 45.

Radar Bogor (JPNN Group) melaporkan, dengan mengenakan pakaian khusus pasien rawat inap, Sugeng duduk di kursi roda dan didorong petugas medis Rumah Sakit Pertamedika Sentul City (RSPSC) ke ruang ICU tempat Hafidz berada. Sugeng tidak sendiri. Sang istri, Maria Ulfa, dan si putri bungsu, Nabila Hafidz, 5, beserta keluarga lain juga mendampingi. Hingga akhirnya keluarga kecil tersebut berkumpul dalam suasana haru.

Saat Sugeng memasuki ruang ICU, Hafidz masih tidur. Selain keluarga, pertemuan Sugeng dengan anak yang menerima donor darinya itu disaksikan beberapa tamu yang mengunjungi Hafidz. Mereka adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar serta Direktur Operasional RSPSC dr Kamelia Faisal MARS.

Maria Ulfa dengan lembut menyentuh tangan Hafidz yang masih mengenakan pakaian khusus pasien ruang ICU berwarna biru muda agar terbangun dari tidurnya. Merasakan sentuhan sang ibu, akhirnya bocah kecil itu terbangun. Melihat sang ayah di sampingnya, Hafidz langsung tersenyum dan dengan spontan mencium lengan Sugeng. Salah satu bukti bahwa Hafidz anak yang hormat kepada orang tuanya.

Tanpa menunda waktu karena rasa rindu dan sayang kepada putra sulungnya, Sugeng langsung mencium pipi kanan dan kiri serta memeluk erat Hafidz. Tanpa terasa, akhirnya suasana itu mampu membuat air mata meng­alir ke pipi semua orang yang hadir di ruangan tersebut.

Hafidz tak mampu menutup-tutupi kegembiraannya. Selama ada ayahnya, Hafidz riang saat berbincang dan bercanda dengan orang-orang di sekitarnya. Saat akan difoto, misalnya, Hafidz sudah bisa mengacungkan jempol. Bukan hanya itu, saat Menteri Linda Gumelar menanyakan setelah sembuh apa yang akan dilakukan, dengan spontan dan cara anak-anak, Hafidz menjawab ingin bersepeda dengan sang adik, Nabila.

Hingga rombongan dan awak media meninggalkan ruang ICU, keluarga tersebut masih berkumpul untuk melepas kangen dan saling memberikan dukungan. Terutama agar Sugeng dan Hafidz tetap bersemangat dan terus berdoa. Menurut keponakan Sugeng, Kiki, Nabila tak ikut masuk agar tidak merepotkan. Sebab, Nabila anak yang pintar, keingintahuannya sangat tinggi, serta kakak-adik ini sangat dekat. "Banyak tanya, takut merepotkan petugas," ujar Kiki.

Saat ditanya kenapa tidak ikut menengok kakaknya, Nabila dengan spontan menjawab, “Nabil udah lihat Kak Hafidz di laptop Mas Kiki tadi. Kak Hafidz tidur ditemani Dio." Bahkan, ungkap Nabila, setelah sembuh, kakaknya akan bersepeda bersamanya di rumah.

BOGOR - Operasi transplantasi hati Muhammad Sayid Hafidz, 8, memasuki hari kelima kemarin (1/3). Perkembangan secara medis maupun psikologis menunjukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News