Hari Pertama Lockdown COVID-19, Wali Kota Hampir Menangis

Hari Pertama Lockdown COVID-19, Wali Kota Hampir Menangis
Polisi memeriksa surat izin mengemudi di pinggiran kota di Broadmeadows, di Melbourne, Kamis, 2 Juli 2020. (AAP: Daniel Pockett)
Hari Pertama Lockdown COVID-19, Wali Kota Hampir Menangis Photo: Preet Cheema menutup salon kecantikannya untuk kedua kalinya menyusul lockdown lokal di Melbourne, tetapi ia mendukung keputusan Pemerintah Victoria. (ABC News: Nicole Asher)

 

"Saya tidak keberatan dengan lockdown ini. Sebagai pemilik usaha kecil memang ada sedikit kekecewaan karena kami tidak bisa beroperasi lagi untuk sementara waktu, tapi ini memang langkah yang sudah seharusnya diambil," katanya.

Ia lebih mengkhawatirkan kesehatan keluarganya, terutama suaminya, yang bekerja di sektor unit reaksi cepat.

Menurutnya, dukungan warga di daerah yang terdampak untuk tinggal di rumah sangat penting bagi Pemerintah Victoria dan para petugas kesehatan di garis depan.

"Sebanyak apapun dana yang kita miliki, sebanyak apapun petugas kesehatan dan fasilitas yang telah disediakan untuk kita, jika usaha-usaha ini tidak didukung oleh masyarakat, saya pikir usaha mengatasi penularan virus ini tidak akan menghasilkan apa-apa," katanya.

Ia juga mengaku mendengar beberapa keluhan soal pembatasan yang dilakukan secara lokal, tapi menurutnya langkah tersebut sangat penting untuk membatu Victoria mengontrol penyebaran virus corona.

"Ada banyak orang yang tidak mengerti betapa penting dan berharganya lockdown ini," katanya.

Hari Pertama Lockdown COVID-19, Wali Kota Hampir Menangis Photo: Stage three restrictions are being reimposed on these 10 postcodes. (ABC News)

 

Di hari pertama lockdown di beberapa wilayah di Melbourne, Negara Bagian Victoria mengumumkan 77 kasus baru COVID-19, dan ini merupakan kasus tertinggi per hari sejak bulan Maret lalu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News