Hari Sumpah Pemuda, Fadil Zon Kritik Gus Yaqut, Jokowi pun Diserempet
Misalnya, pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas baru-baru ini yang menyebut lembaganya sebagai hadiah dari negara untuk ormas keagamaan tertentu.
"Bagaimana bisa seorang pejabat publik yang seharusnya mengayomi semua golongan malah melontarkan pernyataan yang memecah belah semacam itu?" ungkap Fadli.
Menurut pria kelahiran Jakarta itu, klaim Kemenag sebagai hadiah bagi umat beragama tertentu saja tak boleh.
Namun, kata Fadli, Gus Yaqut sapaan Yaqut Cholil Qoumas justru menyebut Kemenag sebagai hadiah buat ormas keagamaan tertentu.
"Di mana fatsoen-nya sebagai pejabat publik? Jika pejabat pemerintah tak berusaha menjaga adab dalam berbicara, lantas siapa yang bisa mengarahkan kita pada persatuan? Justru pejabat semacam ini memecah belah," keluh dia.
Fadli menuturkan kepemimpinan menjadi faktor kunci bagi terciptanya persatuan.
Tanpa adanya kepemimpinan yang merangkul, Indonesia tak akan bisa bersatu.
Dia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara sekaligus pemimpin pemerintahan semestinya peka terhadap hal-hal yang bisa memecah belah bangsa.
Fadli Zon menilai tema sumpah pemuda sudah baik. Namun, dia menilai implementasi dari tema Sumpah Pemuda harus ditunjukkan pejabat negara.
- Mendagri Tito Maklumi Gibran Tak Hadiri Acara Penting Ini
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita