Haris Azhar Blak-blakan Akui Pernah Telepon Luhut Binsar soal Saham Freeport

Haris Azhar Blak-blakan Akui Pernah Telepon Luhut Binsar soal Saham Freeport
Direktur Lokataru Haris Azhar saat memberikan keterangan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (21/10). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

"Tujuh persennya itu regulasinya itu belum ada. Tujuh persen itu harusnya dibagi tiga. Kabupaten Mimika, masyarakat adat, dan masyakat yang terdampak Freeport," ucap Haris.

Mantan Koordinator KontraS itu menjelaskan dirinya memiliki surat kuasa untuk membantu masyarakat adat tersebut.

"Saya punya surat kuasa. Dari situ saya bikin legal opinion yang saya bawa juga ke kantornya Menko," ucap Haris.

Haris menegaskan kedatangannya ke kantor Menkomarves tidak minta tolong kepada Luhut sebagai pribadi, tetapi Luhut sebagai menko.

"Saya datang bukan minta tolong pada person, minta tolong pada jabatan. Karena jabatan adalah tugas negara untuk membantu," jelas Haris.

Terlebih, lanjut Haris Azhar, Menkomarves lah yang punya ide divestasi saham Freeport.

"Jadi, itulah kenapa saya datang ke kantor Menko. Caranya saya telepon Pak Luhut dan saya dimintai datang ke kantornya," ujar Haris.

Namun, Haris mengaku saat dirinya tiba di kantor Menko Marves tidak bertemu Luhut Binsar. Dia hanya bertemu Staf Khusus Bidang Hukum Kemenko Marves Lambok V Nahattands.

Direktur Lokataru Haris Azhar mengaku pernah menelepon Luhut Binsar Pandjaitan soal pembagian saham PT Freeport.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News