Harus Ada Kajian Komprehensif untuk Kembalikan Fungsi Sungai

Harus Ada Kajian Komprehensif untuk Kembalikan Fungsi Sungai
Kongres Sungai Indonesia bertema Sungai Sebagai Pusat Kebudayaan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Koridor NKRI. Foto: KSI

Industri batik di banyak kota Jawa Tengah banyak yang membuang limbah ke sungai dan pemerintah daerah setempat tidak kuasa. 

“Saat ini persepsi keliru yang timbul di masyarakat ialah bila sungai kotor, berarti produksi berjalan dan ekonomi meningkat serta usaha melestarikan budaya berjalan baik,” ujar Didik.

Dalam kesempatan itu, Bupati Serdang Bedagai Sukirman mengingatkan rusaknya ekologi secara keseluruhan juga karena maraknya orang berburu burung. 

Kerusakan hutan di daerah hulu sungai di wilayah Sumatera Utara terjadi karena tidak adanya pohon-pohon besar dengan akar kuat seperti beringin.

Hal itu membuat air hujan tak terserap tanah dan cepat turun hingga kerap terjadi longsor.

Padahal burung adalah penyebar bibit tanaman hingga memungkin pohon-pohon besar tumbuh di bukit dan lereng gunung.

“Seharusnya dalam kesempatan mendatang peserta Kongres Sungai Indonesia perlu menampilkan burung-burung khas yang biasa ditemukan di sungai-sungai wilayahnya,” ujar Sukirman. (jos/jpnn)

Fasilitator Sidang Komisi Kongres Sungai Indonesia keempat (KSI 4.0) Didik Wahyudiono menilai sungai kini tidak memiliki relasi yang kuat dengan warga seperti zaman dahulu ketika nenek moyang membangun peradaban.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News