Haruskah Asupan Air Berubah Selama Puasa?

Haruskah Asupan Air Berubah Selama Puasa?
Ilustrasi air putih. Foto: Pixabay

"Mungkin Anda akan minum lebih banyak sup, susu, dan teh herbal, yang akan berkontribusi pada total kebutuhan cairan Anda untuk hari itu.

Tantangan selama Ramadan adalah memastikan Anda mendapatkan jumlah cairan yang cukup yang Anda butuhkan selama periode yang lebih singkat di hari itu," jelas Aswegen.

Sementara cairan membantu Anda tetap sehat dan berenergi, cairan juga mengontrol suhu tubuh, membantu pencernaan, membawa nutrisi ke seluruh tubuh Anda, bantal organ dan persendian, menghilangkan limbah dan menjaga usus Anda tetap teratur.

Secara alami, tubuh Anda kehilangan air dengan berkeringat, bernafas, dan toksifikasi.

"Tubuh tidak bisa menyimpan air sehingga ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah yang hilang dalam urin. Ini adalah respons fisiologis yang normal bagi tubuh, selama bulan Ramadhan atau tidak," tambah Aswegen.

Dr. Nacrin Uddin, Konsultan Family Medicine di Medcare Medical Center mengatakan air adalah cairan terbaik untuk menjaga hidrasi, karena minuman Ramadhan lainnya mungkin mengandung banyak gula dan bisa mengakibatkan Anda mengonsumsi kalori ekstra.

Minuman bersoda bisa menyebabkan gas perut berlebihan, kembung dan merusak pencernaan.

"Dianjurkan untuk tidak minum air dalam jumlah besar sekaligus atau banyak selama makan dan mengganti jus yang manis dengan yang segar," jelas Dr. Uddin.

Selama berbuka puasa, penting untuk minum banyak cairan, dan mengknsumsi makanan yang kaya cairan, seperti buah, sayuran dan sup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News