Haruskah Asupan Air Berubah Selama Puasa?

Haruskah Asupan Air Berubah Selama Puasa?
Ilustrasi air putih. Foto: Pixabay

jpnn.com - Anda tentu sering mendengar bahwa setiap orang membutuhkan delapan gelas air sehari.

Menurut Tanya van Aswegen, Ahli Diet Klinis di Valiant Clinic Dubai, jumlah asupan air yang dibutuhkan sehari tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang.

"Secara umum, minum antara 2,2 liter air untuk wanita dan 2,8 liter untuk pria sudah cukup," kata Aswegen, seperti dilansir laman Gulfnews, Minggu (5/5).

Air membentuk rata-rata 60 persen dari berat badan pada pria dan 50-55 persen pada wanita karena mereka memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi.

Lalu bagaimana selama Ramadan?

Asupan air tidak meningkat selama bulan Ramadan. Cairan masih hilang secara bertahap sepanjang hari seperti air seni, melalui kulit dan ketika bernafas dan berkeringat, dan tubuh kita secara bertahap beradaptasi selama bulan Ramadhan sehingga lebih banyak air dikonservasi, siap untuk puasa berikutnya.

Sekitar 20 persen dari asupan cairan kita berasal dari makanan yang kita makan, namun sebagian besar tergantung pada asupan cairan tambahan (80 persen) dari air, teh, kopi, susu, dan cairan lain.

Selama Ramadan, aturan yang sama tetap berlaku, namun, asupan air yang lebih tinggi mungkin diperlukan tergantung pada tingkat aktivitas dan kebiasaan makan.

Selama berbuka puasa, penting untuk minum banyak cairan, dan mengknsumsi makanan yang kaya cairan, seperti buah, sayuran dan sup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News