Hashim Bantu Prabowo Kritik Boediono
Sabtu, 20 Juni 2009 – 18:55 WIB
JAKARTA - Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo yang menjadi penasehat Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo semakin lantang mengkritik kubu SBY-Boediono. Hashim mengingatkan bahwa konsep Boediono tentang swastanisasi BUMN sangat berbahaya karena akan memuluskan pengambilalihan aset berharga ke pihak asing. Hashim mengutip pernyataan Boediono di depan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Jum’at (19/6). Menurut Hashim, Budiono menegaskan kebijakan swastanisasi BUMN akan dilanjutkan karena karena birokrasi yang ada tidak mampu mengelola aset negara secara efisien dan transparan. "Swastanisasi itu artinya ya privastiasi aset-aset negara," ujar Hashim
Hal itu disampaikan Hashim dalam dua kesempatan berbeda di hari yang sama. Pertama, kritikan Hashim itu disampaikan saat deklarasi dukungan untuk Mega-Prabowo dari Relawan Pembela Ibu Pertiwi di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (20/6) siang. Sedangkan kritikan kedua disampaikan adik Prabowo Subianto itu dalam deklarasi dukungan untuk Mega-Prabowo dari Pemuda Demokrat di sekretariat Mega-Prabowo Media Centre, pada sore harinya.
Baca Juga:
Dalam kesempatan itu Hashim mengatakan, pernyataan Cawapres Budiono yang tetap akan meneruskan kebijakan penjualan aset negara ke pihak asing lantaran pengelolaannya selama ini tidak efisien dan tidak transparan sangat tidak masuk akal.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengusaha nasional Hashim Djojohadikusumo yang menjadi penasehat Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo semakin lantang mengkritik kubu
BERITA TERKAIT
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- Respons Sikap Kubu PKB, Hakim MK: Republik Kalau Orangnya Begini, Kacau Semua Nanti
- Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, Ini Respons Golkar dan Hanura
- Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Menaruh Harapan Besar Kepada Prabowo
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial