Hasil Investigasi Terbaru, Tiongkok Paksa Warga Uighur Aborsi dan Sterilisasi

Hasil Investigasi Terbaru, Tiongkok Paksa Warga Uighur Aborsi dan Sterilisasi
Peneliti mengatakan pembatasan kelahiran di Xinjiang membuat mereka yang ingin memilik anak merasa terteror. (AP: Andy Wong)
Hasil Investigasi Terbaru, Tiongkok Paksa Warga Uighur Aborsi dan Sterilisasi Photo: Tindakan seperti penahanan di penjara dan kamp, seperti di Artux ini menjadi hukuman karena memiliki anak terlalu banyak. (AP: Ng Han Guan)

 

Pemaksaan sterilisasi

Penggunaan alat KB, seperti IUD maupun sterilisasi, sebenarnya menurun secara nasional di Tiongkok, namun di Xinjiang malah meningkat.

Usaha membatasi pertambahan penduduk didukung pula dengan adanya penahanan massal, yang keduanya digunakan sebagai ancaman dan hukuman bagi yang tidak mematuhi aturan.

"Pada dasarnya ini adalah penahanan sebuah kelompok etnik terbesar sejak Holocaust [penahanan yang dilakukan Jerman terhadap warga Yahudi semasa Perang Dunia kedua]," kata Zenz kepada ABC.

Menurut AP, memiliki terlalu banyak anak merupakan salah satu alasan warga Uighur dikirim ke pusat penahanan.

Keluarga yang memiliki tiga anak atau lebih dipaksa berpisah, kecuali mereka membayar denda besar.

Polisi melakukan penggerebekan ke rumah-rumah dan telah membuat orang tua khawatir karena petugas mencari anak-anak yang disembunyikan.

Setelah Gulnar Omirzakh, seorang warga keturunan Kazakhstan memiliki anak ketiga, pemerintah mendesaknya untuk menggunakan IUD.

Pemerintah Tiongkok dilaporkan mengambil tindakan keras untuk mengurangi pertumbuhan penduduk suku Uighur dan kelompok minoritas lainnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News