Hasil Investigasi WHO: Kecil Kemungkinan Kelelawar Pembawa COVID-19 Ada di Wuhan
Diperkirakan virus beredar lebih awal
Menurut Peter Embarek, tim WHO telah mengungkap informasi baru tetapi tidak mengubah gambaran mereka secara dramatis.
"Jalur yang mungkin dilalui dari hewan pembawa virus sampai ke pasar Huanan bisa memakan waktu yang sangat panjang dan berbelit-belit serta melibatkan pergerakan lintas perbatasan negara," katanya.
Ia menyebutkan upaya mengidentifikasi asal-usul virus corona menunjuk ke kelelawar sebagai hewan pembawa, tetapi kecil kemungkinannya hewan ini berada di Wuhan.
Tim WHO juga mencari sampel darah warga China yang dapat menunjukkan bahwa virus itu beredar lebih awal dari yang diperkirakan.
"Dalam upaya memahami gambaran mengenai awal penularan pada Desember 2019, kami melakukan pencarian yang sangat detail dan mendalam untuk kasus-kasus lain sebelumnya pada 2019," katanya.
"Dan kesimpulannya, kami tidak menemukan bukti adanya wabah besar yang mungkin terkait dengan COVID-19 sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lainnya," jelas Peter Embarek lagi.
Photo: Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyatakan pihaknya menunggu laporan tertulis WHO mengenai hasil penyelidikan asal-usul pandemi COVID-19. (ABC News: Matt Roberts)
Tim investigasi Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyatakan virus yang mirip dengan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ditemukan pada banyak hewan
- Hasil VNL 2024: China Dihajar Kanada 1-3
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- VNL 2024: China Membuat AS Tak Berdaya, Brasil Hantam Korea
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik