Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk

Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk
Ismail Mustamin menunjukkan ikan jenaha hasil tangkapan tanpa ngebom di Berau, Kaltim, Jumat (20/1). Foto: JUNEKA SUBAIHUL MUFID/Jawa POS

”Ciri lainnya kalau hasil ngebom itu, jika dipegang kepalanya, maka badannya menekuk. Kepala sama ekor hampir bertemu,” imbuh pria kelahiran Bone, 20 November 1985, tersebut.

Tubuh ikan yang ditangkap dari hasil peledakan bom itu biasanya rusak. Tulang ikan remuk. Bagian perut juga tidak kencang lagi karena terkena ledakan.

Ciri lain, mata ikan tidak terang lagi dan insangnya tidak merah. Ismail tidak mau membeli ikan seperti itu. Sebab, kualitasnya buruk.

”Kalau makan ikan di bagian perut rasanya pahit, patut diduga itu hasil ngebom. Karena empedunya pecah,” ujar dia.

Tapi, semua itu memang tidak lagi terasa bila ikan dimasak dengan bumbu yang melimpah.

Bahkan, ikan yang cenderung terasa manis dan gurih sudah tak muncul. ”Pertanyaannya, itu makan ikan atau makan bumbu?” ucap Ismail, lantas tersenyum kecil.

Ismail memang fanatik terhadap cara penangkapan ikan. Saat santap siang di sebuah restoran di dekat dermaga, Ismail membawa ikan sendiri.

Dia meminta pemilik restoran memasak tanpa bumbu. Ikan yang masih segar itu dibakar, digoreng, dan diberi kuah. Sambal pelengkapnya dari irisan tomat segar ditempatkan terpisah.

Ismail Mustamin mencoba menebarkan kesadaran bahwa menangkap ikan dengan cara meledakkan bom hanya akan merusak ekosistem laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News