Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk
Urusan menangkap ikan ramah lingkungan yang konsisten dilakukan Ismail itu bukan hanya soal kualitas ikan ekspor.
Lebih dari itu, menangkap ikan semestinya juga diiringi menjaga lingkungan perairan. ”Padahal, alam itu aset. Kalau terumbu karang rusak, makin sedikit tangkapan,” tuturnya.
Ismail hanya membeli ikan dari nelayan yang menangkap dengan kail dan jala. Kualitas ikan terjaga.
Begitu juga ekosistem laut. Harga ikan pun dibeli lebih mahal daripada harga pasaran.
Faidy Wibowo, seorang pembeli dari Jakarta, datang langsung ke gudang Ismail. Faidy menyatakan sudah dua kali ini membeli ikan dari Ismail untuk diekspor ke Hongkong.
”Kualitasnya yang paling bagus di antara yang ada di sini. Kalau untuk ekspor, jelek sedikit saja reject,” jelas dia.
Ismail mengungkapkan, saat memulai bisnis ikan, dirinya tidak terlalu mengerti soal menjaga lingkungan.
Yang dia tahu, menangkap ikan dengan cara mengebom itu melanggar hukum. Artinya, bisa saja pelakunya dipenjara atau didenda karena perusakan lingkungan.
Ismail Mustamin mencoba menebarkan kesadaran bahwa menangkap ikan dengan cara meledakkan bom hanya akan merusak ekosistem laut.
- Polda NTB Usut Pemasok Bahan Baku Bom Ikan
- HUT Ke-51 HNSI, Herman Herry Siap Berlari Kencang dan Gandeng Pemerintah Demi Kesejahteraan Nelayan
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- Bawa Bom Ikan, 9 Nelayan Ditangkap Ditpolairud Polda NTB
- Berita Duka, Junaidi Meninggal Dunia, Polres Bangka Turunkan Tim Evakuasi Korban