Hasil Panen Buah Naga Melimpah, Harga Hancur Lebur

Hasil Panen Buah Naga Melimpah, Harga Hancur Lebur
Pedagang menunjukkan buah naga di Pasar Blambangan Banyuwangi. Foto: RENDRA KURNIA/RADAR BANYUWANGI/JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Panen buah naga di Banyuwangi, Jatim, berlangsung serentak. Hasil panen yang melimpah ruah ini menyebabkan harga buah bernama latin Hylocereus polyrhizus ini jeblok.

Turunnya harga buah naga secara drastis, membuat petani semakin mengerutkan dahi. Harga buah naga di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 1.500 per kilogram (kg). Padahal biasanya, harga di level petani bisa mencapai 10.000 per kg.

Tidak hanya harga saja yang turun. Musim hujan ini juga membuat kualitas buah naga di bawah standar.

Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Banyuwangi, ada lima kecamatan sentra penghasil buah naga.

Lima kecamatan itu antara lain Kecamatan Pesanggaran, Kecamatan Siliragung, Kecamatan Bangorejo, Kecamatan Tegaldlimo, dan Kecamatan Purwoharjo.

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiyawan mengatakan, sentra produksi buah naga tidak hanya ada di lima kecamatan tersebut.

Kini, lahan pertanian yang ditanami buah naga sudah merambah hingga hampir merata di seluruh kecamatan.

”Ada di banyak daerah, misalnya Kecamatan Sempu, Kecamatan Genteng, Kecamatan Muncar, Kecamatan Gambiran, dan Kecamatan Cluring. Beberapa daerah itu, kini para petaninya sudah mulai beralih menanam buah naga,” jelas Arief.

Panen berlangsung serentak, harga buah naga jeblok. Musim hujan ini juga membuat kualitas buah naga di bawah standar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News