Hasil Penyelidikan Fokker Jatuh Tak Diumumkan

Hasil Penyelidikan Fokker Jatuh Tak Diumumkan
JOGJAKARTA - Erni Susilowati (tiga dari kanan) istri almarhum Mayor Penerbang Heri Setyawan, pilot yang menjadi korban jatuhnya pesawat Fokker-27 milik TNI AU, tak kuasa menahan haru begitu tiba di Base Ops Lanud Adisucipto, Jogjakarta, Jumat (22/6). Mayor Penerbang Heri Setyawan meninggal akibat kecelakaan pesawat Fokker 27 yang jatuh menimpa rumah warga di kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis (21/6). Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja
Dia menyesalkan satu pemberitaan di sebuah media online yang sudah menyebut pesawat jatuh karena hanya satu mesin yang berfungsi. "Itu tidak benar. Kalaupun dalam kondisi darurat, seorang penerbang sudah dilatih untuk kondisi-kondisi emergency," kata Azman.

     

Sudah menjadi prosedur tetap, seluruh kondisi pesawat maupun awak pesawat selalu dikontrol oleh kesatuan. Setiap melakukan latihan penerbangan, kru selalu memberikan rilis atau semacam rencana penerbangan. Awak pesawat pun selalu dikenakan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

     

"Pesawat itu seberapapun usianya selalu dicek rutin. Setiap hari kru yang akan terbang diperiksa kesehatannya. Setiap skuadron ada dokternya," katanya.

     

Jika awak udara tidak fit tidak diperkenankan terbang. "Kita sudah menekankan zero accident (nol kecelakaan), kita cegah sebisa mungkin namun ini musibah dari Allah,"katanya.

     

JAKARTA - Markas Besar TNI Angkatan Udara memastikan penyelidikan sebab Fokker-27 dengan nomer ekor A 2708 jatuh bersifat rahasia. Tim investigasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News