Pancasila Belum Dijadikan Ideologi Kerja
Jumat, 22 Juni 2012 – 21:42 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa, menyayangkan Pancasila yang hanya sebatas menjadi ideologi resmi namun tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu disampaikan Ali Masykur saat jadi narasumber sarasehan cendekiawan nasional, di gedung Joeang, Cikini Jakarta, Jumat (22/6).
"Sayangnya, Pancasila terhenti pada titik ideologi verbal dan tidak mengakar kepada ideologi kerja penopang pembangunan nasional. Akibatnya, nilai-nilai luhur Pancasila tidak tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan belum menjadi kekuatan pendorong untuk mewujudkan cita-cita nasional," katanya.
Baca Juga:
Hadir pada acara tersebut antara lain Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI) Tri Handoko Seto, Ketua Presidium ICMI Nanat Fatah Natsir, dan Ketua Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Muliawan Margadana serta Sekjen Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI) Citra Surya.
Menurut Ali, kini Pancasila justru ditinggalkan. Misalnya sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa yang harusnya diamalkan, justru menjadi Keuangan Yang Maha Kuasa. Demikian pula dengan sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, tapi yang terjadi justru penistaan terhadap keadilan dan kemanusiaan, mewabahnya sikap semena-mena, dan hilangnya tenggang-rasa.
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Ali Masykur Musa, menyayangkan Pancasila yang hanya sebatas menjadi ideologi resmi namun
BERITA TERKAIT
- KPK Diminta Menindaklanjuti Laporan JATAM Terkait Menteri Bahlil
- Dua Korban Longsor Cipongkor KBB Ditemukan Dalam Posisi Saling Berpelukan
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Kementan Perbaiki Infrastruktur Demi Meningkatkan Produktivitas
- HFN 2024, Kemendikbudristek: Memperkuat Ekosistem Perfilm Nasional
- Nuzulul Quran dan Tradisi-Tradisi Rutin di Masjid Keramat Luar Batang