Hasil Survei RISED Tentang Pola Kemitraan Transportasi Online
Tak hanya itu, hampir semua mitra (94 persen) menganggap fleksibilitas waktu kerja sebagai hal penting.
“Ini artinya, mitra transportasi online memiliki alasan khusus dalam memilih pekerjaannya dan mengindikasikan mereka juga sadar hubungan kerjanya dengan aplikator berbeda dengan hubungan kerja pada sektor konvensional," sebutnya.
Oleh karena itu, pengaturan kerja sama antara mitra dan perusahaan aplikasi lebih tepat diakomodasi sebagai kemitraan yang telah diatur di dalam UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM.
Poin yang juga menarik perhatian Rumayya sebagai alasan yang dipilih sebagai alasan untuk menjadi mitra adalah karena mereka belum memiliki pekerjaan tetap.
Dia menilai, alasan tersebut menunjukkan keinginan untuk bergabung menjadi mitra transportasi online merupakan alternatif sebelum mereka mendapatkan pekerjaan lain.
Hasil survei RISED juga menemukan fakta mitra pengemudi transportasi online telah menerima berbagai macam manfaat setelah bergabung menjadi mitra.
Bantuan-bantuan ini berupa voucher potongan harga untuk kebutuhan kendaraan dan paket internet, bantuan donasi selama pandemi Covid-19, pelatihan dan pengembangan keterampilan mitra (daring dan luring), dan asuransi khusus untuk mitra pengemudi daring.
Bantuan-bantuan ini juga termasuk kewajiban perusahaan aplikasi seperti yang disyaratkan oleh UU UMKM.
Survei tersebut dilakukan terhadap 700 mitra pengemudi online roda dua dan roda empat di 10 kota, yang melibatkan mitra pengemudi dari Gojek dan Grab dengan metode nonprobability sampling.
- Detik-detik Juru Parkir Liar Membenturkan Kepalanya ke Wajah Pengemudi Ojol
- Driver Ojol Dikeroyok Jukir di Pekanbaru, Ratusan Rekannya Membalas, Ricuh, Dor!
- Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis
- Bersama BenihBaik, Grab Menyalurkan Donasi Rp 1,5 Miliar Kepada 8 Komunitas
- Boyamin Gojek
- BAZNAS dan TNI AL Gelar Buka Puasa Bersama Ojol dan Masyarakat Pesisir