Hasto PDIP: Kecurangan Itu Terjadi Saat Rezim Pak SBY, Bukan Era Presiden Jokowi

Hasto PDIP: Kecurangan Itu Terjadi Saat Rezim Pak SBY, Bukan Era Presiden Jokowi
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Penyusupan agen partai ke KPU, oknum aparatur negara, ini model Afrika. Buktinya kan seperti Pak Anas Urbaningrum, Ibu Andi Nurpati yang kemudian direkrut ke Partai Demokrat," Hasto melanjutkan.

Dia juga menuding ada upaya manipulasi daftar pemilih sehingga SBY menang Pilpres 2009 dan PD menjadi partai peraih suara tertinggi pada Pileg 2009.

"Manipulasi daftar pemilih, itu luar biasa, ini juga zaman Pak SBY. Di mana, saat zaman Pak Harto saja, tak pernah melakukan manipulasi DPT. Ini DPT dimanipulasi secara masif," ungkap Hasto.

Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku harus turun gunung untuk menghadapi Pemilu 2024.

Hal itu terungkap dalam potongan video pidato SBY dalam Rapimnas Demokrat, Kamis (15/9) yang diunggah oleh akun pdemokrat.sumut di Tiktok.

SBY dalam pidatonya menyebutkan alasan dirinya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024.

Presideng ke-6 Republik Indonesia itu mengeklaim dirinya mengetahui tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan adil.

"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ungkap SBY yang dikutip JPNN.com, Sabtu (17/9).

Hasto Kristiyanto menyindir balik Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding dugaan kecurangan pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News