Hati-Hati, Dua Bulan Sudah Ada 33 Korban Tewas

Hati-Hati, Dua Bulan Sudah Ada 33 Korban Tewas
Ilustrasi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, GRESIK - Korban nyawa pengendara terus berjatuhan di jalur-jalur black spot (rawan kecelakaan) di Kota Gresik. Hasil analisis dan evaluasi (anev) Satlantas Polres Gresik mencatat jumlah laka lantas masih tinggi. Selama Oktober-November saja, tercatat 119 insiden. Dari kejadian tersebut, 33 korban meninggal dunia. "Kami berupaya keras terus menekan jumlah kejadian," kata Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto.

Sebagian besar kecelakaan, papar dia, memang terjadi di jalur-jalur black spot. Sebut saja Jalan Raya Duduksampeyan, Jalan Raya Driyorejo, dan Jalan Cerme-Legundi. ''Itu jalur black spot paling utama di Gresik," jelas Wikha. 

Di dua jalur maut tersebut, laka lantas hampir tiap hari terjadi. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya ialah kekurangan sarana. Jalan Raya Duduksampeyan, misalnya. Di sana dibutuhkan median pemisah jalur kiri dan kanan. Satlantas sudah mengusulkan pembuatan median. 

''Banyak kecelakaan terjadi karena (kendaraan) keluar jalur," imbuh Wikha. Jalan Cerme-Legundi juga rawan. Jalur itu superpadat. Truk tronton bebas melintas. Sepeda motor dan kendaraan lain juga memadati jalanan. 

Namun, satlantas terus berupaya menekan angka kecelakaan itu. Salah satunya, melakukan beragam inovasi. Kanitlaka Satlantas Polres Gresik Ipda Yossy Eka Prasetya menambahkan, sebenarnya secara umum jumlah kecelakaan terus menurun. Pada Oktober, misalnya, kecelakaan tercatat 62 kejadian. November, jumlahnya turun menjadi 57 kejadian. 

"Kami tekankan pada kesadaran pengendara. Sebab, sebagian besar kecelakaan terjadi akibat kesalahan manusia," papar Yossy. 

Salah satunya, sopir yang mengantuk. Kemarin sebuah truk pengangkut pupuk terguling di Jalan Raya Cerme sekitar pukul 05.00. Untung, tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. 

Hariyanto, 48, sopir, mengaku tak bisa mengendalikan truk. Dia mengantuk. Lelaki asal Jombang tersebut mengangkut pupuk dari pabrik Petrokimia Gresik ke Ponorogo. Namun, sesampai di Jalan Raya Cerme, truk bernopol L 9007 UJ itu oleng ke kiri. Bablas terperosok ke parit di sisi kiri jalan sebelum Jembatan Morowudi. (mar/c7/roz) 

Di dua jalur maut tersebut, laka lantas hampir tiap hari terjadi. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya ialah kekurangan sarana.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News