Hatta : 2011, Konsumsi BBM Harus Dibatasi
Sabtu, 20 November 2010 – 04:58 WIB

Hatta : 2011, Konsumsi BBM Harus Dibatasi
JAKARTA - Lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari tahun ke tahun terus memusingkan pemerintah. Tahun ini, pemerintah tertolong dengan penguatan nilai tukar Rupiah dan rendahnya harga minyak, tapi belum tentu tahun depan nilai tukar dan harga minyak akan bersahabat. Karena itu, pemerintah pun siap mengambil kebijakan tegas. Hatta menyatakan, hingga saat ini, pemerintah belum memutuskan mekanisme pembatasan yang akan diterapkan mulai 1 Januari 2011 nanti. Beberapa mekanisme seperti smart card ataupun pembatasan konsumsi berdasar tahun pembuatan mobil maupun ukuran mesin (cc) hingga kini terus digodok untuk dicari yang terbaik. "Tapi, apapun mekanisme yang akan dipilih, pembatasan akan tetap dilakukan," tegasnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui, tahun ini, penguatan Rupiah dan rendahnya harga minyak meredam beban subsidi yang harus diberikan pemerintah akibat lonjakan konsumsi BBM. "Tapi, ke depan, mau tidak mau, per 1 Januari (2011) kita harus sudah melakukan sistem distribusi tertutup (pembatasan konsumsi, Red) BBM bersubsidi," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian kemarin (19/11).
Menurut Hatta, kajian tentang pembatasan distribusi BBM bersubsidi sudah sejak lama dilakukan oleh pemerintah. Program sosialisasi dan survei pun juga sudah dilakukan oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI). "Rencananya kan diterapkan Oktober ini (2010), tapi kita tunda sampai sistemnya komprehensif," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari tahun ke tahun terus memusingkan pemerintah. Tahun ini, pemerintah tertolong
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton