Hatta : 2011, Konsumsi BBM Harus Dibatasi
Sabtu, 20 November 2010 – 04:58 WIB
Menurut Hatta, pembatasan konsumsi BBM merupakan cara paling efektif untuk menekan lonjakan konsumsi BBM bersubsidi. Dengan demikian, pemerintah bisa mengalihkan sebagian anggaran subsidi untuk pembangunan infrastruktur. "Pemerintah yakin, kalau tidak dibatasi, pasti kuota BBM bersubsidi yang tahun depan ditetapkan 38,5 juta kiloliter (KL) bakal terlampaui," ujarnya.
Baca Juga:
Jika kuota tersebut terlampaui, lanjut Hatta, maka beban subsidi bakal ikut "melonjak dan memberatkan APBN. Sebagai gambaran, dalam APBN 2011, anggaran subsidi BBM ditetapkan sebesar Rp 95,9 triliun, lebih tinggi dibandingkan anggaran subsidi dalam APBN-P 2010 yang sebesaar Rp 88,9 triliun. Dalam Pasal 7 UU APBN 2011, pemerintah dan DPR sudah sepakat untuk melakukan pengendalian anggaran subsidi BBM. Dalam Pasal 7 Ayat 2, jelas disebutkan, selain melalui efisiensi terhadap biaya distribusi dan margin usaha (alpha) untuk Pertamina, pengendalian juga dilakukan dengan kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.
Hatta menambahkan, dalam lima tahun ke depan, pemerintah sebenarnya punya roadmap untuk mengalihkan subsidi BBM dari sistem subsidi barang ke subsidi orang. Artinya, sistem distribusi tertutup atau pembatasan konsumsi BBM bersubsidi akan terus dijalankan. "Tapi, pemerintah menjamin, kendaraan transportasi umum maupun roda dua akan tetap mendapat BBM bersubsidi," katanya. (owi)
JAKARTA - Lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari tahun ke tahun terus memusingkan pemerintah. Tahun ini, pemerintah tertolong
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemenperin Ungkap Penyebab Menumpuknya Kontainer di 2 Pelabuhan Besar Ini
- Mulai Dilepas, Ribuan Kontainer Tertahan Akibat Persetujuan Teknis
- Grab Business Forum 2024: Bahas Solusi Genjot Produktivitas Bisnis
- Sinar Mas Land & Astra Land Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Kawasan Residensial Baru
- BRI Peduli Tebar CSR di SDN 01 dan 02 Gunung Geulis Bogor
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism