Hein Kaseke, Tuna Netra Pemimpin 3 Ribu Peserta Musik Bambu

Saya Bisa Mengetahui Alunan Musik yang Merdu

Hein Kaseke, Tuna Netra Pemimpin 3 Ribu Peserta Musik Bambu
Festival Kolintang, alat musik tradisional Minahasa. Sulut berhasil membuat rekor dunia. (foto:lukman/manado post)
Tak pernah minder,  walau dirinya tidak bisa melihat dan selalu memegang kepercayaan. Filosofi inilah yang membawa sosok Hein Kaseke dipercaya Benny Mamoto menjadi dirigen 3.000 perserta musik bambu.

Laporan: Benny Allo, Tondano

HEIN Kaseke tidak penah menyangka kalau nasibnya akan  seberuntung ini. Dia dipercaya memimpin ribuan peserta Musik Bambu dalam pemecahan  rekor dunia. suda tentu, kepercayaan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kaseke.  Walau dirinya tak mampu melihat, namun kemampuan ayah dari 3 orang anak dan opa bagi 7 cucu itu, tidak diragukan. Aksinya memimpin pegelaran Musik Bambu, mengundang decak kagum tim Guinness World Records, pengunjung, dan undangan.

Pria kelahiran Tosuraya 61 silam ini berkisah, dirinya dahulu merupakan seorang PNS yang berkerja sebagai guru, tepatnya tahun 1965. Hanya dua tahun bekerja, kemudian dipindahkan ke Manado dan  ditugaskan di Dinas Pendidikan dan  Kebudayaan.  Saat itu dirinya mulai giat memimpin kelompok musik bambu. Malang,  tiga tahun berselang, Kaseke jatuh sakit yang menyebabkan kedua matanya buta.

Tak pernah minder,  walau dirinya tidak bisa melihat dan selalu memegang kepercayaan. Filosofi inilah yang membawa sosok Hein Kaseke dipercaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News