Helikopter Tiba Awal Bulan, Pemadaman Sementara Lewat Darat

Helikopter Tiba Awal Bulan, Pemadaman Sementara Lewat Darat
Helikopter pemadaman Karhutla baru tiba awal Agustus. Foto: jambiekspres/jpg

jpnn.com, JAMBI - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat sejauh ini sudah sekitar 103 Hektare lahan dan hutan yang terbakar tahun ini.

Sementara untuk hotspot sendiri lebih dari itu yakni mencapai 108 titik panas. Hal ini terwujud dengan beralihnya status waspada menjadi siaga darurat pada bulan ini.

Bachyuni Deliansyah, Kepala BPBD Provinsi Jambi menyampaikan sebenarnya kondisi ini belum menjadi yang terparah. Karena tingkat kepastian hotspotnya masih 55 persen.

“Hanya untuk mengantisipasi saja, karena ke depan musim panas dan kekeringan akan berlangsung, untuk itu sebagai antisipasi Plt. Gubernur Jambi meminta bantuan helikopter waterboombing kepada BNPB,” katanya.

Untuk bantuan udara tersebut Bachyuni menyampaikan paling lama akan sampai pada awal bulan Agustus. “Nanti bantuan heli ada dua hingga empat, untuk memadamkan via udara jika terkendala di darat,” sampainya.

Uluran tangan pusat ini , diakui Bachyuni dikarenakan Provinsi Jambi sendiri tidak mempunyai kendaraan udara dalam memecahkan masalah karhutla. “Sementara untuk sekarang kita terus lakukan operasi darat , sembari menunggu datangnya helicopter,” ujarnya.

Setidaknya terdapat enam kabupaten yang telah berstatus siaga darurat di Provinsi ini. “Ada Tebo, Sarolangu, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Tanjab Timur dan Merangin,” katanya lagi.

Hal ini lah yang menyebabkan Provinsi Jambi harus menyandang status siaga darurat Karhutla di tingkat nasional.

Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mencatat sejauh ini sudah sekitar 103 Hektare lahan dan hutan yang terbakar tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News