Henry 0086

Oleh: Dahlan Iskan

Henry 0086
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kekhawatiran Bambang itu berdasar surat panggilan yang dilayangkan kepada para saksi. Di antara saksi itu ada yang klien LQ.

Bambang lantas melihat surat panggilan tersebut. Di situ disebut bahwa tempusnya 2012. Artinya perbuatan yang dituduhkan pada Henry adalah perbuatan tahun 2012.

Tentu Bambang hanya khawatir. Kalau saja politikus bisa ngebut dengan perkara ini, maka kejadian tahun 2012 belum bisa dianggap kedaluwarsa. Itu baru expired kalau penuntutannya telat sampai tahun depan.

Maka polisi memang harus cepat-cepat memproses perkara baru ini. Mungkin juga itulah sebabnya polisi memasukkan pasal pencucian uang. Mungkin kedaluwarsanya lebih panjang.

Bambang sebenarnya mendesak agar polisi menggunakan laporan polisi yang ia buat. Yani LP 0204. "Tempusnya 2019. kedaluwarsanya masih lama," ujar Bambang.

Menurut Bambang, polisi awalnya sudah memproses LP 0204 yang dibuat kantornya itu. Henry Surya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tetapi tidak ada kelanjutannya.

"Saya dengar kasusnya dianggap sama dengan yang sedang disidangkan saat itu," ujar Bambang.

Namun versi Bambang, kasusnya beda sekali. "Yang kami laporkan di 0204 bukan Indosurya, tetapi Inti Finance yang juga milik Henry. Korbannya 185 orang klien kami," katanya. "Total kerugian mereka Rp 800 miliar," tambahnya.

ADA waktu dua hari bagi Henry Surya, pemilik KSP Indosurya untuk melarikan diri kalau dia punya jalan tikus. Jumat besok, Mabes Polri akan konferensi pers.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News