Hensat Sebut Golkar Partai Besar, Harus Berani Bikin Poros Sendiri

"Ini harus diakui. Golkar mendapatkan kursi terbanyak kedua di parlemen pada pemilu lalu," jelasnya.
Dia menegaskan sudah saatnya Golkar bersikap layaknya partai nomor dua di Pemilu 2019 dan tidak lagi berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo.
"Jangan lagi berdasar instruksi Jokowi. Sebaiknya harus berani menggalang poros independen dalam pilpres. Jika Golkar berani membuat poros, pasti akan mendapatkan keuntungan elektabilitas tambahan yang akan membuat Golkar diperhitungkan di putaran Pilpres selanjutnya,” ujar Hensat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengatakan desakan munaslub di Golkar merupakan dinamika yang selalu terjadi setiap lima tahun.
"Ya setiap jelang pemilu. Kalau Golkar saat ini tidak solid dan desakan (munaslub) makin besar, tentu akan merugikan Airlangga dan partai Golkar," kata Ujang.
Ujang juga berpendapat sebaiknya Golkar membangun koalisi sendiri dan mengusung Airlangga sebagai capres.
"Bagusnya (Airlangga) mencalonkan diri. Dengan membuat koalisi sendiri, maka akan memunculkan 4 poros dalam pilpres 2024," pungkas Ujang.(mcr8/jpnn)
Analis komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan Golkar sebagai partai besar harus berani membentuk poros sendiri.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu