Hentikan Teror Ada Kerusuhan 22 Juli

Hentikan Teror Ada Kerusuhan 22 Juli
Hentikan Teror Ada Kerusuhan 22 Juli

jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu, menegaskan sangat tidak mungkin terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh organisasi rakyat pada penetapan calon presiden 22 Juli mendatang. 

Sebab membuat kerusuhan serentak secara nasional bukan pekerjaan mudah. Kerusuhan secara nasional menurut Adian, hanya mampu dilakukan kekuatan terorganisir secara masif, dengan struktur ketat dan berdisiplin tinggi, memiliki sistem organisasi yang bersifat instruktif, memiliki sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah banyak dan memiliki dana yang sangat besar untuk mampu memobilisasi sejumlah besar orang di banyak kota.

“Nah kalau kita periksa, nyata bahwa sampai saat ini tidak ada organisasi rakyat yang memiliki kriteria tersebut di atas. Dengan demikian maka kerusuhan yang dilakukan oleh organisasi rakyat sangat tidak mungkin terjadi,” katanya di Jakarta, Kamis (17/7) malam.

Karena itu Adian menyerukan kepada seluruh penyebar fitnah yang menyatakan akan ada kerusuhan, segera menghentikan teror dengan menakut-nakuti dan menciptakan permusuhan serta saling curiga di antara rakyat Indonesia.

“Kepada seluruh Rakyat Indonesia kami menyerukan untuk tidak takut dan jangan termakan teror-teror. Jangan biarkan para penyebar fitnah dan teror tertawa terbahak-bahak karena merasa berhasil mengadu domba dan menakut-nakuti kita sesama Rakyat Indonesia,” katanya.

Langkah lain, Adian juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk dengan berani mengatakan lewat sikap bahwa fitnah dan teror tidak boleh menang di Indonesia. Fitnah dan teror katanya, tidak boleh menguasai hati dan pikiran rakyat.

“Fitnah dan teror tidak akan mampu membuat kita bergeser satu jengkal pun apalagi membuat kita jadi pengungsi di negeri sendiri,” katanya.(gir/jpnn)


JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), Adian Napitupulu, menegaskan sangat tidak mungkin terjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News