Heran, Jokowi Rangkul Lawan Geser Teman
jpnn.com - JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, manajemen pemerintahan dan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih kacau.
Dalam manajemen pemerintahan misalnya, Jokowi masih amburadul dalam merekrut orang-orang yang akan memegang jabatan publik, termasuk pengisian jabatan di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
"The right man ini the right place itu tidak terjadi secara baik," kata Ikrar dalam diskusi "PDIP Melihat Indonesia?" di Menteng, Jakarta, Sabtu (11/4).
Selain itu, Ikrar menyatakan, Jokowi juga masih lemah dalam mengelola kelembagaan politik. Dalam hal ini, mengelola hubungan dia sebagai presiden dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla Juga dengan partai politik pendukung maupun yang bukan pendukung. "Itu menurut saya masih lemah," ucapnya.
Ikrar mencontohkan, pada saat Koalisi Indonesia Hebat ingin menjatuhkan Jokowi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung merangkul orang-orang dari Koalisi Merah Putih. Menurut dia, Jokowi seharusnya tidak melakukan itu.
"Biar bagaimanapun juga yang namanya tata terima kasih, yang namanya mempertahankan teman itu diutamakan, dibanding rangkul lawan kemudian menggeser teman," tandas pria bergelar profesor itu. (gil/jpnn)
JAKARTA - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, manajemen pemerintahan dan politik Presiden Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seorang Anak Tewas Terseret Banjir Sejauh 2,4 Kilometer di Temanggung
- Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik hingga Operasi Ketupat Polri
- Pembekalan CPNS Setjen MPR, Sekjen Siti Fauziah Tanamkan Pentingnya Adaptasi Teknologi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo