Herman Beberkan Intervensi Polri di Hadapan Megawati
Setelah Ungkap Intervensi Mabes Polri di Kasus DPT Fiktif
Kamis, 19 Maret 2009 – 06:23 WIB

Foto: Priyo H/Jawa Pos
Apa tidak khawatir pertemuan dengan Megawati justru menimbulkan spekulasi politis? "Saya tidak berpolitik. Saya hanya ingin kasus itu dibuka kembali dan dituntaskan," tegasnya. "Saya juga tidak minta dukungan politik. Saya mau bertemu Gerindra, PPP, atau Golkar. Siapa pun yang mau tahu, tidak saya tutup-tutupi," imbuhnya.
Menurut dia, bisa saja dilakukan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) bila buktinya tidak kuat. Tapi, lanjut Herman, instruksi itu harus dinyatakan di depan publik. "Dengan demikian, kepolisian tetap bisa menjadi institusi yang dipercaya dalam penegakan hukum," tegasnya.
Sekjen PDIP Pramono Anung membenarkan bahwa Herman memang diundang untuk memaparkan data-data manipulasi DPT di Sampang dan Bangkalan. Sebab, dari hasil investigasi internal di PDIP, kata dia, ternyata masih ada upaya memanipulasi DPT pemilu.
"Kami mencari data di salah satu dapil di Jatim, yang meliputi Ngawi, Trenggalek, dan Magetan. Ternyata, memang ada upaya menggelembungkan dan manipulasi data," tandasnya.
JAKARTA - Kasus dugaan DPT (daftar pemilih tetap) fiktif pada pilkada ulang di Jatim yang diungkap Herman S. Sumawiredja (mantan Kapolda Jatim) menarik
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026