Proyek Pesawat Perintis N219 Nurtanio
Herman Khaeron: PT DI Kekurangan Anggaran Rp 81,6 Miliar
“Hanya mesin masih tergantung kepada negara lain,” papar politisi Dapil Indramayu-Cirebon itu.
“Ini harus menjadi industri strategis yang dikembangkan, didorong, dan didukung oleh fiskal yang memadai agar bisa melakukan aksi dan akselerasinya di bidang kedirgantaraan,” tambahnya.
Sementara Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, memaparkan bahwa pesawat N219 dapat mengangkut 19 penumpang, bisa juga memuat kargo setara 2,3 ton barang seperti untuk distribusi logistik.
Budi mengatakan, keuntungan lain dari proyek pengembangan pesawat perintis ini, Indonesia memiliki satu siklus pengalaman mendesain pesawat dari nol.
“Kemampuan ini tidak dimiliki semua negara. Hanya negara tertentu yang punya kemampuan ini. Indonesia salah satunya. Kita punya pengalaman lengkap dari industri ini. PT DI melibatkan 108 engineer untuk merancang pesawat N291 di luar pekerja yang membangun pesawat. Proyek ini juga untuk regenerasi,” pungkasnya.(fri/jpnn)
Menurut Herman, pesawat N219 merupakan karya anak bangsa sehingga perlu dapat dukungan semua pihak. Ia berharap agar proyek itu tidak hanya berhenti pada riset
Redaktur & Reporter : Friederich
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Luar Biasa! Pertamina dan Garuda Sukses Uji Terbang Pesawat Komersial dengan Bioavtur
- Ditanya Kemungkinan Rujuk ke KPP, Herman Khaeron: Tidak Mungkin
- Demokrat Minta Pengesahan RUU Kesehatan Ditunda, Ada Apa?
- Pengusung Anies Lebih Pasti, Kang Hero Demokrat Ragukan Ide Koalisi Besar
- Politikus Demokrat Herman Khaeron Kembali Terpilih Jadi Presidium Majelis Nasional KAHMI