Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang

Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang
Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang

Biasanya napi pangeran berasal dari kasus Narkoba. Pangeran juga bisa berbisnis narkoba dari dalam penjara. Tentunya dengan restu dari KM. Biasanya bisnis dilakukan dengan menggunakan telepon genggam. Misalnya, dia menyuruh anak buahnya yang berada di luar penjara untuk mengantarkan narkoba ke suatu tempat. Di satu sisi, ia juga menyuruh si pembeli narkoba datang ke tempat yang sudah ditentukan. Di situlah transaksi terjadi. “Biasanya para KM dan pangeran yang berbisnis narkoba dari dalam penjara, bermain dengan partai besar,” bebernya.

Sebutan selanjutnya yakni Tamping Dapur. Napi yang satu ini bertugas di dapur untuk menyiapkan hidangan kepada napi lainnya. Namun untuk menjadi tamping dapur juga perlu membayar oknum sipir. Setelah membayar sesuai keinginan oknum sipir, barulah diajukan untuk menjadi tamping dapur.

“Kerjanya hanya memasak saja. Dalam sehari ia dapat tiga kali memasak, karena setiap Napi makan tiga kali dalam sehari. Buah dan daging diberi kepada setiap napi satu minggu dua kali,” ungkapnya.

Keuntungan menjadi tamping dapur juga bisa berbisnis. Yakni dengan memanfaatkan kewenangannya yang bisa bebas keluar dari sel dan lapas karena harus membeli keperluan masak di luar.“Misalkan ada Pangeran atau KM atau napi lainnya yang mau memesan makanan di luar kamar tahanan, si tamping dapur dapat membelikan makanan di koperasi atau di luar lapas. Keuntungannya, dapat uang jalan dari napi yang menyuruhnya. Pasti ada pula sampingan pendapatan lainnya untuk mencari tambahan penghasilan ,” tuturnya.

Peranan nyaris sama juga dilakukan napi tamping dalam. “Tamping dalam biasanya bekerja membuat tas, baju, sepatu, dan barang lainnya. Dengan begitu mereka akan mendapat keahlian, namun untuk menjadi ini perlu juga mengeluarkan uang. Bisnisnya, menjual hasil karyanya itu kepada napi lain atau menjual ke luar,” tuturnya.

Sedangkan  untuk menjadi tamping luar, napi harus mengocek kantung lebih dalam. Pasalnya, Napi tersebut harus membayar ke beberapa oknum sipir. “Setiap pintu dia harus membayar. Belum lagi kepada atasan-atasannya. Modusnya napi itu dimintai uang untuk mengecat seluruh ruangan lapas,” kata dia.

Biasanya napi yang menjadi tamping luar adalah konglomerat. “Alasan napi itu macam-macam, pengen bekerjalah atau pengen maen. Biasanya keluar pagi dan pulangnya magrib,” ungkap dia. Tapi ada pula napi yang menjadi tamping luar karena masa tahanannya yang tinggal 2-3 bulan. “Biasanya mereka dikaryakan untuk menjaga parkiran lapas atau yang lainnya,” ucap dia.

Adapula istilah lainnya, yakni Kor-P. Napi yang satu ini biasanya dipekerjakan untuk membersihkan kamar oleh KM. “Napi ini disuruh bersihkan WC, ngepel lantai, dan lain-lain. Dengan harapan bisa ikut menikmati kejayaan si KM, seperti ngerokok gratis,” beber dia.

Belakangan ini penjara telah menjadi rumah yang nyaman bagi para penjahat. Tak terkecuali Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Paledang, Kota Bogor. Bukannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News