Hidup Susah, Mati pun Susah

Hidup Susah, Mati pun Susah
MEMBAWA KERANDA - Sejumlah warga membawa keranda dari kediaman almarhum di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, menuju Desa Sembungjambu, Kecamatan Wiradesa, Selasa (14/2). Foto: MUHAMMAD HADIYAN/RADAR PEKALONGAN/JPNN.com

"Memang benar, tadi warga kami di Rt 11 Rw 2, bernama Istiqomah (36), meninggal karena sakit selama seminggu. Warga tidak bisa mengebumikan di TPA terdekat karena rob cukup parah. Termasuk di desa-desa tetangga yang juga menjadi langganan rob. Sehingga, tadi sore kita membawanya ke Desa Sembungjambu untuk dimakamkan di sana," terang Kepala Desa Mulyorejo, Mubarok, saat ditemui Radar Pekalongan (Jawa Pos), Selasa (14/2).

Mubarok mengaku miris dengan kondisi tersebut. Sebab, untuk memenuhi hak warganya yang meninggal saja cukup sulit lantaran genangan rob.

"Kami warga pesisir merasa, untuk hidup saja susah, matipun susah. Untuk memakamkan saja harus jauh-jauh melewati pantura. Tapi Alhamdulillah, Polsek Tirto dengan Bhabinkamtibmas sangat membantu mengawal jenazah. Selain menggunakan mobil doplak, warga juga dikawal dengan mobil patroli dari Polsek Tirto untuk memakamkan jenazah," ujar Barok.

"Semoga, warga kami ini (almarhum) diterima di sisi Allah SWT," tambahnya.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat membantu melakukan pengurukan TPU di Desa Mulyorejo. Sebab, saat ini tempat pemakaman umum tersebut sudah tidak bisa digunakan karena kondisi rob yang cukup parah. "Kami berharap ada bantuan peninggian TPU di Mulyorejo dan desa-desa lain yang tergenang rob," kata dia.

TPU di pesisir Tirto yang hingga kemarin tergenang rob, di antaranya terdapat di Desa Tegaldowo, Karangjompo, Jeruksari dan Mulyorejo. Akibatnya, masyarakat di beberapa desa harus menyedot air yang menggenang di dalam liang lahad serta membuatkan peti untuk warga yang meninggal.

Perangkat Desa Tegaldowo, Kuntari mengatakan, terdapat dua TPU di desanya yang kondisinya cukup memprihatinkan. Di dua TPU tersebut sampai sekarang masih tergenang rob dengan ketinggian 20 hingga 30 centimeter. Kedua makam itu, di antaranya ada di RT 3 dan RT 9. "Untuk TPU yang ada di RT 3, genangan airnya sampai 30 centimeter. Disitu, batu nisan kadang gak tampak karena tertutup genangan air. Sedangkan untuk TPU yang di sebelah timur (RT 9, red) juga tergenang dengan kedalaman air mencapai 10 hingga 20 centimeter." terang Kuntari.

Disebutkan, dua TPU itu sudah ada sejak dulu. Sehingga diperkirakan ada sekitar ribuan makam warga setempat yang kondisinya tergenang rob. Meski kondisinya terendam, namun kedua makam tersebut masih digunakan masyarakat untuk memakamkan sanak saudaranya yang meninggal dunia.

Kehidupan warga pesisir Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selalu dihantui banjir rob.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News