Hikmat: Ada Peran Besar Gereja Selamatkan Pendidikan di Indonesia Timur

Hikmat: Ada Peran Besar Gereja Selamatkan Pendidikan di Indonesia Timur
Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia mendapat respons luar biasa dari para penggerak dari berbagai wilayah. Foto: Gerakan Indonesia Mengajar 

jpnn.com - JAKARTA - Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia mendapat respons luar biasa dari para penggerak yang berasal dari berbagai wilayah. Mulai dari Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku 

Selama dua hari, 24-25 September, ratusan penggerak berkumpul dan berdiskusi membahas pendidikan di Indonesia timur.

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, menerangkan konferensi ini merupakan satu kesempatan terbaik, mengundang para guru dan penggerak pendidikan dari beberapa wilayah di bagian Indonesia Timur.

Sebab, dalam perjalanan Gerakan Indonesia Mengajar selama 12 tahun terakhir, banyak pengalaman dan pelajaran yang didapat berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan belajar di Indonesia Timur. 

"Pelajaran-pelajaran yang ada di Indonesia Timur ini penting untuk dikumpulkan, dipelajari dan didengar bersama-sama dengan berbagai keragaman dan tantangan yang ada," jelas Hikmat Hardono kepada media di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Minggu (25/9).

Pada kesempatan tersebut, Hikmat Hardono menerangkan, pendidikan di Indonesia Timur memiliki tantangan dan masalah yang masih cukup serius sama seperti daerah lain di Indonesia.

Namun, menurutnya, menyelesaikan masalah pendidikan di bagian Timur Indonesia tidak selalu dengan menggunakan cara pandang pemerintah yang ada di Jakarta.

"Kami punya pemahaman bahwa menyelesaikan masalah pendidikan itu tidak harus diselesaikan dengan cara-cara tunggal, seragam dari perspektif negara atau perspektif Jakarta," ungkapnya.

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar Hikmat Hardono mengungkapkan tentang peran gereja dalam menyelamatkan pendidikan di Indonesia Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News