Prihatin Kekerasan di Dunia Pendidikan Sering Terjadi, Ahmad Basarah Ucapkan Kalimat Tegas Ini

Prihatin Kekerasan di Dunia Pendidikan Sering Terjadi, Ahmad Basarah Ucapkan Kalimat Tegas Ini
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku prihatin dengan kekerasan di dunia pendidikan yang sering terjadi.Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku prihatin atas banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan.

Setelah seorang santri Gontor meninggal akibat dianiaya rekan-rekannya akhir Agustus lalu, kini seorang siswa SMAN 9 Kupang dipecat oleh dewan guru akibat menendang dan menganiaya guru perempuan hingga hidungnya berdarah.

Menurutnya, Harus ada terobosan baru yang dilakukan Kemendikbudristek dan Kementerian Agama untuk mengeleminasi kekerasan demi kekerasan di dunia pendidikan.

"Tidak ada pembenaran apapun untuk semua kekerasan di dunia pendidikan. Masa guru sampai dianiaya muridnya sendiri? Fenomena ini menggambarkan masih ada sistem pendidikan yang masih kurang sesuai dalam dunia pendidikan kita,’’ tegas Ahmad Basarah, Jumat (23/9).

Untuk itu, anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan ini mendukung penuh keputusan Dewan Guru SMAN 9 Kupang yang mengeluarkan seorang siswanya akibat menendang dan menganiaya guru perempuan hingga hidungnya berdarah.

Dia juga mendukung Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, yang Kamis (22/9) lalu menyokong keputusan Dewan Guru SMAN 9 Kupang itu.

Ketua Fraksi PDIP Perjuangan itu berharap Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberi perhatian khusus terhadap kasus ini.

"Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan wajib memberikan perlindungan terhadap guru dalam pelaksanaan tugas," tegasnya.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku prihatin dengan kekerasan di dunia pendidikan sering terjadi. Dia pun mengeluarkan kalimat tegas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News