Prihatin Kekerasan di Dunia Pendidikan Sering Terjadi, Ahmad Basarah Ucapkan Kalimat Tegas Ini

Prihatin Kekerasan di Dunia Pendidikan Sering Terjadi, Ahmad Basarah Ucapkan Kalimat Tegas Ini
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku prihatin dengan kekerasan di dunia pendidikan yang sering terjadi.Foto: Humas MPR RI

Keprihatinan Ahmad Basarah sangat beralasan.

Sejumlah kekerasan di dunia pendidikan, baik oleh murid kepada murid, oleh guru kepada murid, atau oleh murid kepada guru, seolah terjadi tanpa henti.

Penganiayaan oleh siswa SMAN 9 Kupang terhadap gurunya, Maria Theresa, adalah kasus terbaru.

Sebelumnya, Eko Hadi Prasetya (43), guru di Pondok Pesantren Al Madina di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas dikeroyok dua santrinya pada Februari 2022 seusai salat.

Kedua santri itu memukuli korban bertubi-tubi sebanyak tujuh kali hingga tewas.

Untuk itu, Dosen Universitas Islam Malang itu mengusulkan agar Kemendikbud-Ristek dan Kemenag menjalin koordinasi yang efektif dengan Mabes Polri untuk memperketat peredaran minuman keras dan narkotika di kalangan pelajar dan pemuda karena dapat mendorong mereka berperilaku barabarian.

Dia berpesan kepada pihak sekolah harus aktif menjalin komunikasi dengan Polri dan BNN begitu mencium gelagat sekolah mereka dirasuki peredaran minuman keras, apalagi disusupi jaringan narkoba.

"Jangan takut melapor demi menjaga kualitas dan masa depan anak bangsa," tegas Sekretaris Dewan Penasihat PP Baitul Muslimin Indonesia ini.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku prihatin dengan kekerasan di dunia pendidikan sering terjadi. Dia pun mengeluarkan kalimat tegas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News