Hilangnya Organ Tubuh Korban Bunuh Diri Massal di Kenya Meninggalkan Misteri

Hilangnya Organ Tubuh Korban Bunuh Diri Massal di Kenya Meninggalkan Misteri
Pakar forensik dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), berkumpul untuk menggali jenazah pengikut sekte Kristen bernama "Gereja Internasional Kabar Baik." (Reuters)

Pengadilan Nairobi memerintahkan pihak berwenang untuk membekukan lebih dari 20 rekening bank milik Odero selama 30 hari.

'Kejahatan yang sangat terorganisir'

Sebanyak 112 orang sejauh ini dipastikan tewas, kata Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki awal pekan lalu, setelah tiba di Malindi untuk mengawasi dimulainya kembali penggalian, yang sempat ditangguhkan karena cuaca buruk.

"Upaya pencarian dan penyelamatan orang-orang yang diduga bersembunyi di semak-semak telah dilakukan," kata Kindiki, yang menambahkan sejauh ini 65 orang telah diselamatkan.

"Apa yang kita alami di Shakahola adalah salah satu tragedi terburuk yang pernah dialami negara kita," kata Kindiki kepada wartawan.

Sejumlah tim sudah menggali setidaknya 20 kuburan massal yang diyakini berisi "beberapa korban", tambahnya.

"Saya khawatir ada lebih banyak kuburan di hutan ini, karena itu kami menyimpulkan ini adalah kejahatan yang sangat terorganisasi."

Tidak jelas bagaimana Paul Mackenzie berhasil menghindari penegakan hukum meski memiliki riwayat ekstremisme dan kasus hukum sebelumnya.

Mantan sopir taksi itu menyerahkan diri pada 14 April setelah polisi memasuki hutan Shakahola di mana sekitar 50 kuburan massal dangkal ditemukan berdasarkan informasi yang mereka terima.

Otopsi pada mayat yang ditemukan di kuburan massal terkait dengan sekte agama di Kenya menunjukkan organ tubuh yang hilang, sehingga ada kecurigaan jika organ-organ tubuh tersebut diambil paksa

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News