Hilirisasi dan Transformasi Ekonomi Indonesia Menghadapi Banyak Tantangan

Oleh Bambang Soesatyo - Ketua MPR RI/Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD

Hilirisasi dan Transformasi Ekonomi Indonesia Menghadapi Banyak Tantangan
Bambang Soesatyo adalah Ketua MPR RI/Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta, Universitas Terbuka (UT) dan Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA). Foto: Humas MPR RI

Pada dasawarsa itu, penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia non-produktif (65 tahun ke atas). Proporsi usia produktif lebih 60 persen dari total penduduk Indonesia saat itu.

Maka, segala sesuatunya, termasuk hilirisasi SDA demi percepatan transformasi ekonomi, harus dikerjakan dari sekarang agar pada waktunya nanti komunitas usia produktif itu tidak menjadi beban negara.

Apa yang ingin dicapai 20 tahun ke depan sudah dirancang dan sudah dituangkan menjadi beberapa kebijakan. Salah satunya kebijakan hilirisasi SDA itu.

Profil Indonesia Emas 2045 menargetkan terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia yang merata, dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni seturut kebutuhan zaman.

Dari aspek perekonomian negara, Indonesia ditargetkan sejajar negara maju, bahkan menjadi  salah satu dari lima kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Artinya, transformasi ekonomi Indonesia menjadi pilihan tak terhindarkan.(jpnn)

Bambang Soesatyo

Ketua MPR RI/Ketua Dewan Pembina Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD/Dosen Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta, Universitas Terbuka (UT) dan Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA)

Sudah terbukti bahwa tekad Indonesia mewujudkan hilirisasi atas kekayaan SDA menghadapi banyak tantangan tidak ringan.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News