HIPMI Tawar Kenaikan Tarif Listrik

Minta Hanya Berlaku untuk Industri Besar

HIPMI Tawar Kenaikan Tarif Listrik
HIPMI Tawar Kenaikan Tarif Listrik
     ‘’Tidak ada strategi yang tepat soal energi. Kebijakan soal investasi kelistrikan juga tidak berjalan,’’ ucap pengusaha yang aktif di Kadin itu. Pemerintah dinilai Franky tidak cepat merespons permintaan pasokan listrik yang terus meroket seiring makin aktifnya kegiatan ekonomi dalam negeri. ‘’Solusi dengan SKB lima menteri itu terkesan tambal sulam saja,’’ lanjut dia.

     Franky menambahkan, kalau kenaikan TDL yang terlampau tinggi dibebankan kepada semua pengusaha dan untuk semua sektor industri, akan terjadi stagnasi produksi. Akibatnya industri bisa tidak bergairah. Franky meminta pemerintah pusat maupun daerah untuk menggenjot investasi kelistrikan. Upaya ini terutama dilakukan pada daerah-daerah yang memiliki sumber daya energi yang cukup.

     Dia menambahkan, problem yang dihadapi PLN saat ini adalah adanya ketidakseimbangan harga jual dan produksi. Selain itu, kapasitas produksi PLN juga cukup terbatas untuk memenuhi kebutuhan suplai industri. Harusnya, usul Franky, angka kenaikan TDL didasarkan pertimbangan perlunya pengelolaan kestabilan defisit APBN dengan besarnya beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah.

     ‘’Tapi, pemerintah juga harus menjaga iklim investasi di dalam negeri,’’ usulnya. Franky juga mengatakan para pengusaha intensif bertemu dengan pemerintah dan pihak PLN untuk mencari kata sepakat penetapan kenaikan TDL yang bisa diterima kalangan industri.  (yun/kim)

JAKARTA – Keinginan PT PLN (persero) menaikkan tarif dasar listrik (TDL) ke harga keekonomian sesuai BPP (biaya pokok penyediaan) bakal tak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News