Hitam Putih Bersama Deddy Corbuzier

Pengalaman Ditinggal Pulang Bintang Tamu

Hitam Putih Bersama Deddy Corbuzier
Hitam Putih Bersama Deddy Corbuzier
"Kita nggak memungkiri, stereotipe tersebut sering muncul di masyarakat. Karena itu, saya nanya langsung ke orangnya di acara tersebut. Kamu cantik, tapi punya otak nggak? Kalau dia bisa menjawab dan membalikkan pertanyaan saya, kan jadi menarik," jelasnya.

Menurut suami Kalina itu, hal-hal tersebut ingin diketahui publik. Budaya sungkan bertanya hal yang terlalu sinis membuat kebanyakan orang memendam keinginan untuk bertanya lebih jauh. "Padahal, mereka sebenarnya ingin tahu, bodoh beneran nggak sih artis ini, gay beneran nggak sih aktor ganteng ini, dan sebagainya. Itu kan yang mau mereka tahu. Tapi, mereka malu waktu mau nanya," paparnya.

Mardhatillah, sang produser acara, menyatakan memang ingin membuat program yang menonjolkan konsepsi baik-buruk manusia. Warna hitam dan putih mewakili dua sisi manusia. "Kan nggak semua manusia hanya punya sisi hitam. Bukan aib yang berusaha kami korek dari mereka. Kami hanya ingin tahu apa adanya mereka," terang perempuan yang akrab disapa Thia tersebut.

Deddy menuturkan, latar belakang pendidikan S-2 psikologi di Parapsychology, London, banyak membantu dirinya dalam memandu acara. Tidak heran jika dia mudah membaca karakter seseorang dari gerak-gerik dan raut wajah. Dia mengungkapkan, saat si bintang tamu mendapat pertanyaan yang menyudutkan atau terkesan interogatif, akan terlihat sisi defensif orang tersebut.

Tayangan talk show menjamur di televisi tanah air. Temanya lucu-lucuan hingga yang menginspirasi. Di antara sekian banyak, hadir Hitam Putih yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News