Hitung-Hitung Kerugian Jepang jika Olimpiade 2020 Dibatalkan

Hitung-Hitung Kerugian Jepang jika Olimpiade 2020 Dibatalkan
Ilustrasi Olimpiade 2020. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP

Pariwisata, pernyumbang besar pertumbuhan Jepang belakangan ini, akan terpukul, sekalipun para ekonom menyatakan ancaman terbesar berasal dari penyebaran virus corona itu sendiri.

Tahun lalu, Jepang didatangi 31,9 juta wisatawan asing yang berbelanja hampir 4,81 triliun yen (Rp634 triliun).

Nomura Securities memperkirakan konsumsi 240 miliar yen dari pariwisata terkait Olimpiade 2020, yang disebutnya akan menguap seandainya Olimpiade dibatalkan.

Ekonom Citigroup Global Markets Japan Kiichi Murashima menyatakan kerugian dari pariwisata terkait Olimpiade akan mencapai 0,2 persen dari pertumbuhan GDP pada triwulan Juli sampai September terhadap triwulan sebelumnya.

Tetapi dia menyatakan dampak mengerikan dari virus itu sudah menimpa pada ekonomi Jepang yang tengah kesulitan dan pada pertumbuhan global jika penyebaran virus itu belum mencapai puncaknya, yang artinya GDP Jepang bisa nol atau negatif pada triwulan Juli sampai September.

Gagal membendung penyebaran global virus itu bakal membunuh skenario mengenai bangkitnya ekonomi Jepang yang sudah menunjukkan pemulihan berbentuk-V setelah selama dua triwulan mengalami pertumbuhan negatif sampai Maret, kata Jesper Koll, penasihat senior perusahaan pengelola aset asal AS, WisdomTree. (reuters/ant/jpnn)

Wabah virus corona di Jepang sudah di depan mata mengancam penyelenggaraan Olimpiade 2020. Berikut beberapa faktor finansial dan ekonomi jika Olimpiade ditunda atau dibatalkan.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News