HKTI Dorong Modernisasi Untuk Kesejahteraan Petani

HKTI Dorong Modernisasi Untuk Kesejahteraan Petani
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Moeldoko dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di acara penutupan acara Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018 di JCC. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mendorong pemerintah untuk menerapkan modernisasi di bidang pertanian.

Perubahan paradigma yang mengedepankan teknologi dan riset untuk kesejahteraan petani, harus menjadi budaya petani.

"Kami berharap, petani dari waktu ke waktu sudah terbiasa menggunakan teknologi sebagai upaya meningkatkan produksi. Ini sedang kami kerjakan dalam tempo tidak terlalu lama," kata Ketua Umum HKTI Moeldoko di acara penutupan acara Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2018 di Jakarta Convention Centre (JCC).

Mekanisasi di seluruh sektor pertanian juga bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil bumi sehingga pertanian Indonesia bisa bersaing di dunia.

Moeldoko mengatakan, di negara maju, sektor pertanian memiliki kecenderungan menggunakan teknologi tinggi.

Setiap benih, bibit, alat dan mesin pertanian selalu ditingkatkan dengan inovasi baru agar hasil buminya meningkat mengimbangi pertumbuhan penduduk.

"Saya ingin menyampaikan bahwa negara yang memiliki tingkat kemajuan di pertanian pasti memiliki high innovation. Petani kita, pertanian Indonesia, hanya bisa berkembang karena teknologi. Sementara ini masyarakat kita masih hampir sebagian tradisional," kata Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresidenan ini.

HKTI sendiri, lanjut Moeldoko, sudah melakukan sejumlah inovasi di sektor pertanian. Moeldoko mengaku telah menemukan benih padi yang berumur 70 hari bisa menghasilkan delapan ton per hektare.

HKTI telah berhasil menemukan bibit kentang yang bisa meningkatkan produktivitasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News