Hmmm, Beginilah Bocoran Laporan AS soal Anies Baswedan

Hmmm, Beginilah Bocoran Laporan AS soal Anies Baswedan
Calon Gubernur DKI Anies Baswedan usai mencoblos di TPS 28, Cilandak, Jakarta Selata, Rabu (15/2). Foto: Desynta Nuraini/JawaPos.Com

jpnn.com - jpnn.com - Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta pada Jumat, 25 September 2009 pukul 10.17 mengirim kawat diplomatik ke Central Intelligence Agency (CIA), Defense Intelligence Agency, National Security Council dan Menteri Luar Negeri AS.

Isi kawat diplomatik dari Dubes AS Cameron R. Hume yang bocor melalui Wikileaks itu adalah permintaan visa clearance untuk Anies Baswedan. Saat itu, Anies mengajukan permohonan visa untuk berkunjung ke AS.

Ada dua agenda Anies dalam rencana kunjungannya ke AS kala itu. Yakni menerima penghargaan dari Northern Illinois University, serta mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu masih menjadi Presiden RI untuk bertemu kalangan akademisi di Boston.

Dalam laporan berkategori sensitive but unclassified (SBU) itu, Kedubes AS di Jakarta melaporkan tentang profil Anies. “Teman AS dan secara pribadi dikenal oleh Duta Besar (Cameron Hume, red),” tulis kawat diplomatik itu.

Anies dalam pandangan AS adalah sosok muslim moderat. Bahkan laporan intelijen AS kala itu juga menyebut Anies sebagai kandidat menteri pendidikan.

Selain itu, kawat diplomatik Kedubes AS juga melaporkan tentang nama Anies yang masuk dalam majalah Foreign Policy sebagai satu dari 100 cendekiawan top dunia. Kedubes AS di Jakarta ternyata khawatir jika permohonan visa Anies tertahan, maka hal itu akan memalukan.

Anies kala itu tercatat sebagai pemegang paspor bernomor B461837. Pria kelahiran 7 Mei 1969 itu akan melakukan perjalanan ke Dekalb di Illinois.

Dalam kawat diplomatik tertulis bahwa Anies berencana berangkat dari Jakarta pada 26 September 2009. Selanjutnya, pemilik nama Anies Rasyid Baswedan itu akan berada di AS selama empat hari.

Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta pada Jumat, 25 September 2009 pukul 10.17 mengirim kawat diplomatik ke Central Intelligence Agency

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News