Hmmm, Pak Jokowi Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng, Alasannya?

Hmmm, Pak Jokowi Buka Kembali Ekspor Minyak Goreng, Alasannya?
Jokowi membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5). Ilustrasi Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Selain itu, Kepala Negara juga menjelaskan terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional.

Pada April, sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800, dan setelah adanya pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200–Rp 17.600.

"Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita, baik dari pemerintah, BUMN, dan juga swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tetapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan makin terjangkau," jelasnya.
 
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para petani sawit atas pengertian dan dukungan terhadap kebijakan yang diambil.

Secara kelembagaan, pemerintah juga akan melakukan pembenahan prosedur dan regulasi di Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) agar terus disederhanakan dan dipermudah.

Jokowi menginginkan gerakan yang lebih adaptif dan solutif menghadapi dinamika pasokan dan harga minyak dalam negeri sehingga masyarakat dapat dilindungi dan dipenuhi kebutuhannya.
 
"Di sisi lain, mengenai dugaan adanya pelanggaran dan penyelewengan dalam distribusi dan produksi minyak goreng, saya telah memerintahkan aparat hukum kita untuk terus melakukan penyelidikan dan memproses hukum para pelakunya. Saya tidak mau ada yang bermain-main yang dampaknya mempersulit rakyat, merugikan rakyat," tegasnya. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Presiden Jokowi mengeklaim pasokan minyak goreng Indonesia sudah mencapai 211 ribu ton per bulannya.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News